The State Institute of Islamic Studies (IAIN) Salatiga was officially upgraded to Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga in June 2022. The Rector, Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag, welcomed the decision, stating that the status change was the result of a long and rigorous process that began in 2019, involving multiple administrative stages and inter-ministerial coordination.
Despite the achievement, the Rector emphasized that the new status brings greater institutional challenges. He urged the academic community not to become complacent or overly celebratory, but instead to remain focused on fulfilling the university’s mission.
He highlighted that the transformation marks the beginning of a broader effort to develop UIN Salatiga as a “Green Wasathiyah Campus,” grounded in environmental sustainability, humanitarian values, and the preservation of Salatiga’s identity as a city of tolerance and harmony.
The official status change was enacted through Presidential Regulation (Perpres) No. 88 of 2022, signed by President Joko Widodo on 8 June 2022. In the same regulation, several other State Islamic Higher Education institutions were also granted university status.
Aksesibilitas dan jangkauan global
Jurnal online memungkinkan artikel diakses luas oleh komunitas akademik internasional secara cepat.
Efisiensi proses editorial
Sistem seperti OJS mempermudah pengarsipan, pelacakan naskah, dan dokumentasi proses review.
Transparansi dan akuntabilitas
Setiap tahapan editorial terdokumentasi, mendukung prinsip good academic governance.
Meskipun manfaat tersebut signifikan, dalam praktiknya pengelola jurnal justru lebih sering berhadapan dengan berbagai kesulitan struktural, etis, dan relasional.
a. Tekanan untuk cepat terbit
Banyak penulis menuntut percepatan publikasi demi kepentingan kenaikan jabatan fungsional, akreditasi, atau kelulusan studi. Tekanan ini sering kali tidak sejalan dengan standar review ilmiah yang ketat.
b. Ketidakpatuhan terhadap pedoman jurnal
Pengelola kerap menghadapi naskah yang:
Tidak sesuai focus and scope jurnal
Mengabaikan template dan gaya selingkung
Lemah secara metodologis tetapi tetap dipaksakan untuk diterbitkan
c. Resistensi terhadap hasil review
Tidak sedikit penulis yang:
Menolak kritik reviewer
Menganggap revisi sebagai “penghalang” bukan proses ilmiah
Melakukan komunikasi emosional atau bahkan intimidatif kepada editor
d. Plagiarisme dan manipulasi sitasi
Pengelola harus menangani:
Tingkat plagiarisme tinggi
Self-citation berlebihan
Praktik citation padding demi menaikkan metrik
panduan pendaftaran ISSN https://drive.google.com/file/d/1Fa8Mlxj3t1d12PbVTJErhguBwfa4tik5/view
contoh surat permohonan apply ISSN jurnal: contoh surat permohonan ISSN https://www.pegiatjurnal.com/2024/03/contoh-wording-pemohonan-issn.html
LINK mendaftar ISSN register as user dulu yakk: https://manajemen-issn.brin.go.id/register
https://s.id/issnindonesia bisa konsultasi online via google meet tiap selasa dan kamis jam 09-10 pagi
